Tak selalu berupa serpihan berwarna putih yang sering berjatuhan di bahu atau yang biasa disebut dengan ketombe kering, tahukah kamu bahwa ada juga jenis ketombe basah bau yang mungkin saja kita alami?
Sedikit berbeda dari ketombe kering, masalah rambut yang satu ini sangatlah mengganggu. Sebab, sensasi gatal di kulit kepala yang ditimbulkan bisa lebih parah dari biasanya. Nah, biar lebih paham mengenai hal ini, yuk simak pembahasan ketombe basah dan bau berikut ini!
Apa itu ketombe basah dan bau?
Melansir dari Verywellhealth.com, ketombe basah adalah ketombe yang menjadi basah atau berminyak akibat produksi sebum yang berlebihan pada kulit kepala. Ketika penumpukan minyak bercampur dengan kotoran dan juga sel kulit mati di kulit kepala, maka saat inilah ketombe basah akan terbentuk. Ketombe basah biasanya punya bentuk lebih besar dan serpihannya tidak mudah berjatuhan seperti ketombe kering.
Hal ini disebabkan oleh teksturnya yang lebih menggumpal cenderung seperti kulit kepala yang mengelupas, berminyak, berwarna kekuningan, lengket saat disentuh, dan menempel di batang rambut atau kulit kepala. Berbeda dengan ketombe basah yang tak hanya menimbulkan rasa gatal, tapi juga membuat kulit kepala mengalami iritasi dan timbul bau apek akibat pertumbuhan bakteri, kuman, dan jamur yang tidak terkontrol.
Kenapa ketombe basah dan bau bisa terjadi?
Selain penumpukan sebum atau minyak alami berlebih yang menempel dengan kotoran dan sel kulit mati di kulit kepala, berikut ini beberapa alasan kenapa ketombe basah dan bau bisa dialami oleh seseorang.
1. Mendiamkan rambut dalam kondisi kotor
Mendiamkan rambut dalam keadaan kotor untuk waktu yang cukup lama, apalagi jika masih sering beraktivitas di luar rumah dan terpapar sinar matahari tanpa keramas dapat memicu munculnya ketombe basah di kulit kepala.
Oleh karena itu, kamu sebaiknya keramas secara rutin minimal dua hari sekali menggunakan produk shampo yang sesuai dengan jenis rambut dan kulit kepala sebagai salah satu cara mengatasi ketombe basah yang kamu alami.
2. Infeksi jamur
Jenis jamur yang paling umum ditemukan adalah Malassezia Globosa yang memproduksi asam oleat penyebab ketombe. Keramas secara rutin menggunakan shampo yang sesuai dengan jenis dan masalah rambut bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menghambat pertumbuhan jamurnya, terutama jika kulit kepala kamu masih harus beraktivitas di luar ruangan, sering menggunakan aksesoris kepala, atau memiliki kulit kepala yang mudah berkeringat.
Jika tidak segera diatasi, maka pertumbuhan jamur akan cepat menyebar ke seluruh kulit kepala dan dapat ditularkan melalui penggunaan handuk dan sisir yang sama. Agar tidak tertular, sebaiknya gunakan handuk dan sisir yang berbeda dengan anggota keluarga atau teman; terutama yang memiliki masalah ketombe basah, ya!
3. Tidur dalam kondisi rambut masih basah
Apakah kamu termasuk orang yang sering tidur dalam kondisi rambut masih basah? Jika iya, maka sebaiknya hindari kebiasaan ini, ya! Tak hanya menyebabkan rasa pusing di kepala, tidur dalam kondisi rambut masih basah juga bisa memicu pertumbuhan jamur Malassezia Globosa yang sangat cepat.
Faktor risiko ketombe basah bau
Selain beberapa kemungkinan penyebab di atas, seseorang cenderung memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami ketombe basah bau jika memiliki faktor berikut ini:
- Hormon yang tidak seimbang akibat stress, kehamilan, masa puber yang dialami oleh pria, dan juga menopause pada wanita.
- Memiliki riwayat penyakit kulit, seperti eksim, rosacea, psoriasis, dan juga masalah jerawat.
- Usia dewasa muda hingga paruh baya.
- Jenis kelamin, biasanya banyak dialami oleh kaum pria dibanding wanita.
- Seseorang yang dengan kulit kepala berminyak atau seringkali mengoleskan minyak rambut pada kulit kepala yang pada akhirnya menutup pori-pori dan memicu penumpukkan.
Cara Mengatasi Ketombe Basah Bau
Keluhan ketombe basah biasanya akan disertai dengan rasa gatal yang cukup mengganggu di kulit kepala. Alih-alih menggaruk kulit kepala yang justru bisa menimbulkan peradangan dan iritasi, berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi ketombe basah dan bau.
1. Mengoleskan lidah buaya
Cukup oleskan bagian daging lidah buaya yang berwarna bening di kulit kepala secara merata, bungkus rambut menggunakan handuk hangat, lalu diamkan selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu, bilas menggunakan air bersih hingga tidak ada sisa lidah buaya yang menempel. Lakukan cara yang satu ini satu hingga dua kali seminggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Hal ini sangat baik dilakukan karena lidah buaya memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan rambut, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kandungan allantoin untuk anti-inflamasi
- Kandungan antioksidan untuk regenerasi sel
- Sifatnya yang anti-bakteri berperan untuk menghambat perkembangan jamur
- Kandungan saponin dan astringent yang membantu menyerap minyak berlebih
- Kandungan lignin untuk mencegah dehidrasi pada kulit kepala
2. Tidur dalam kondisi rambut sudah kering
Jika kamu memutuskan untuk keramas di malam hari setelah beraktivitas, maka pastikan untuk menunggunya hingga kering sebelum tidur, ya. Tujuannya adalah agar kulit kepala tidak terlalu lembap dan mencegah pertumbuhan jamur penyebab ketombe, yaitu Malassezia Globosa.
3. Keramas menggunakan shampo khusus ketombe
Apalagi jika kamu masih harus beraktivitas di luar ruangan, sering terpapar sinar matahari, debu, dan kotoran, serta memiliki kulit kepala yang mudah berkeringat. Sebagai rekomendasinya, kamu bisa memilih CLEAR Tiny Tan shampo untuk mengatasi ketombe basah dan rambut berminyak yang mengganggu penampilan.
CLEAR special edition satu ini hadir dalam varian CLEAR Complete Soft Care dengan kandungan 3 ZEROTECH yang mampu menjaga rambut 3X bersih total, mulai dari sikat habis ketombe basah, mengatasi minyak berlebih dan 99% kuman, serta membuat kulit kepala tetap segar hingga 48 jam. Yuk, coba sekarang!